Ilmu ini merupakan cabang ilmu mikro
ekonomi yang membahas bagaimana informasi dapat mempengaruhi ekonomi dan
keputusan ekonomi. Dalam Mikro ekonomi
menjelaskan bahwa kondisi pasar sempurna
harus memenuhi konsep informasi
symetris, artinya bahwa pelaku pasar baik pembeli dan penjual memiliki
informasi yang sama terhadap barang dan jasa yang akan dipertukarkan. Namun
pada kenyataannya pasar sempurna sulit dicapai karena tidak terpenuhinya
informasi yang simetris(asymetris information). Pada kenyataannya informasi
yang dimiliki oleh penjual dan pembeli terdapat perbedaan.
Perbedaan tersebut sering menimbulkan kerugian disalah satu pihak. Informasi yang tidak simetris dapat ditemukan dalam banyak contoh perdagangan/pertukaran misalnya yang terjadi di pasar loak/barang bekas. Informasi yang dimiliki penjual lebih banyak dibandingkan pembeli yang minim informasi mengenai barang yang akan dibelinya. Penjual memiliki informasi yang lebih banyak karena dia telah berpengalaman dan memiliki keahlian seputar barang bekas yang akan dijualnya, sehingga kemungkinan untuk melakukan penjualan dengan harga yang tinggi pada barang yang kurang berkualitas akan sering terjadi. Sedangkan pembeli biasanya memiliki informasi yang sedikit karena tidak mengatuhi kondisi sebenarnya barang yang akan dibelinya. Contoh lainnya bisa ditemukan dalam sistem pemerintahan terutama dalam bidang pajak. Pembayar pajak dianalogikan sebagai pembeli sedangkan pemerintah sebagai penjual. Pembayar pajak menginginkan pembangunan sebagai barang yang akan dipertukarkan terhadap uang pajak. Pembayaran pajak merupakan bagian dari APBN. Informasi asymetris berupa minimnya informasi mengenai penggunaan/ alokasi APBN yang digunakan oleh pemerintah.
Perbedaan tersebut sering menimbulkan kerugian disalah satu pihak. Informasi yang tidak simetris dapat ditemukan dalam banyak contoh perdagangan/pertukaran misalnya yang terjadi di pasar loak/barang bekas. Informasi yang dimiliki penjual lebih banyak dibandingkan pembeli yang minim informasi mengenai barang yang akan dibelinya. Penjual memiliki informasi yang lebih banyak karena dia telah berpengalaman dan memiliki keahlian seputar barang bekas yang akan dijualnya, sehingga kemungkinan untuk melakukan penjualan dengan harga yang tinggi pada barang yang kurang berkualitas akan sering terjadi. Sedangkan pembeli biasanya memiliki informasi yang sedikit karena tidak mengatuhi kondisi sebenarnya barang yang akan dibelinya. Contoh lainnya bisa ditemukan dalam sistem pemerintahan terutama dalam bidang pajak. Pembayar pajak dianalogikan sebagai pembeli sedangkan pemerintah sebagai penjual. Pembayar pajak menginginkan pembangunan sebagai barang yang akan dipertukarkan terhadap uang pajak. Pembayaran pajak merupakan bagian dari APBN. Informasi asymetris berupa minimnya informasi mengenai penggunaan/ alokasi APBN yang digunakan oleh pemerintah.
Informasi memiliki karakteristik khusus seperti 1) Sangat mudah untuk menciptakan tetapi sulit untuk percaya.
Terkadang ada banyak informasi yang tersedia tetapi informasi yang tersedia
juga perlu dilakukan pengecekan kebenarannya karena tidak semua informasi yang
ada dapat dijadikan informasi yang akan menjadi bahan pertimbangan. 2)
Sangat mudah untuk menyebarkan tetapi sulit untuk mengontrol serta mempengaruhi banyak keputusan.Informasi
yang ada bersifat tidak berwujud sehingga penyebarannya mudah dilakukan.
Subyek " informasi ekonomi " dalam Jurnal Sastra klasifikasi JEL
kode Ekonomi D8 adalah
Informasi, Pengetahuan, dan Ketidakpastian. Ada beberapa subbidang ekonomi
informasi. Informasi sebagai sinyal telah digambarkan sebagai jenis ukuran
negatif dari ketidakpastian. Informasi terkait yang akan terjadi dimasa
mendatang rentang terhadap konsep ketidakpastian. Ketidakpastian memerlukan
informasi yang lengkap dan ilmiah untuk menjawab permasalahan tersebut.
Sehingga informasi yang asymetris akan menyebabkan terjadi Jurnal ini
menjelaskan bahwa informasi terbagi atas informasi yang lengkap dan informasi
tidak lengkap. Dalam pengujian teori informasi ekonomi dapat dilakukan melalui
ekspemental dan game teori.
1.Nilai informasi
Dalam analisis ekonomi, hal pertama yang
dilakuakan terhadap informasi adalah
pengamatan apakah informasi
memiliki nilai ekonomi atau tidak. Sehingga memungkinkan individu untuk membuat
pilihan yang akan memberikan hasil lebih tinggi dari yang diharapkan.
2.Informasi dan mekanisme harga
Banyak literatur dalam informasi ekonomi terinspirasi oleh Friedrich Hayek
"Penggunaan Pengetahuan dalam Masyarakat" mengenai penggunaan mekanisme harga dalam
memungkinkan desentralisasi informasi untuk memerintahkan penggunaan sumber
daya secara efektif. Desentralisasi informasi bertujuan untuk mendiskreditkan efektivitas
lembaga perencanaan pusat terhadap sistem pasar bebas, usulan bahwa mekanisme
harga mengkomunikasikan informasi tentang kelangkaan barang terinspirasi Abba
Lerner, Tjalling Koopmans, Leonid Hurwicz, George Stigler dan lain-lain untuk
mengembangkan bidang Informasi ekonomi.
3.Asimetri informasi
Asimetri informasi berkaitan dengan studi tentang keputusan dalam transaksi
dimana satu pihak memiliki informasi lebih lanjut atau lebih baik dari yang
lain. Hal ini menciptakan ketidakseimbangan dalam kekuasaan transaksi yang
kadang-kadang dapat menyebabkan transaksi kacau. Aymetris informasi akan
menimbulkan permasalahan yaitu
adverse selection dan moral hazard. Permasalahan Morald Hazard dapat
diatasi dengan cara membuat kontrak
antara prinsipal dan agen. Prinsipal adalah pihak yang mempekerjakan
sedangkan agen adalah pihak yang dipekerjakan. Kontrak akan mengatur dan
membatasi apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan untuk menghindari kerugian
yang bisa ditimbulkan. Misalnya kredit usaha rakyat yang diberikan secara mudah
dengan bunga murah cendrung akan menimbulkan morald hazard dari peminjam.
Contoh lainnya adalam asuransi, asuransi biasanya menimbulkan morald hazard
berupa penurunan kepedulian seseorang terhadap kesehatan sebab mereka berasumsi
bahwa kesehatannya sudah terjamin dengan asuransi apabila sakit sehingga pihak
asuransi membuat kontra/aturan/perjanjian bahwa dalam klaim asuransi ada biaya
yang menjadi tanggungan bersama. Sehingga kontrak dapat mengantisipasi munculnya
morald hazard.
4.Sinyal dan Penyaringan
Michael Spence mengusulkan gagasan sinyal untuk mengatasi informasi asimetri.Ide ini awalnya dipelajari dalam konteks mencari
pekerjaan. Seorang majikan yang tertarik untuk mempekerjakan karyawan baru yang
terampil dalam belajar. Semua calon karyawan akan mengklaim menjadi terampil
belajar, tetapi hanya mereka yang menjadi pelamar yang tahu jika mereka benar-benar berkualitas
Sedangkan majikan tidak mengetahui kondisi sebenarnya dari masing-masing
pelamar. Kondisi seperti ini
menunjukkan adanya informasi
asimetri. Sehingga Spence
mengusulkan perguruan tinggi dapat berfungsi sebagai sinyal yang kredibel. Hal
itu berdasarkan asumsi bahwa
orang-orang yang terampil dalam belajar dapat menyelesaikan kuliah lebih mudah daripada
orang yang tidak terampil, maka dengan menjadikan perguruan
tinggi sebagai sinyal . Sehingga
secara tidak langsung sinyal tersebut akan menjadi penyaring untuk menseleksi
dan dapat mendorong pihak lain untuk
mengungkapkan informasi mereka. Mereka dapat menyediakan menu pilihan
sedemikian rupa sehingga pilihan tergantung pada informasi rahasia dari pihak
lain.
5.Informasi barang
Membeli dan menjual informasi berbeda dengan membeli dan menjual barang-barang lainnya.
Ada tiga faktor yang membuat jual-beli informasi ekonomi berbeda dari
barang padat, yaitu:
a. informasi non-rivalrous, Konsumsi terhadap informasi tidak
mengecualikan yang lain untuk dapat mengkonsumsi informasi yang sama. Sehingga
karakteristik tersebut
menunjukkan bahwa informasi memiliki biaya marjinal hampir nol.
Ini berarti bahwa setelah salinan pertama ada, tidak ada biaya atau hampir
tidak ada untuk membuat salinan kedua. Hal ini membuat mudah untuk menjual
berulang. Namun, itu membuat harga biaya marjinal klasik benar-benar tidak
layak.
b. Pengecualian, menunjukkan bahwa sulit
untuk mengecualikan orang lain dari penggunaan. Karena kemungkinan informasi
untuk menjadi non-rivalrous dan non-exclude sehingga sering dianggap sebagai contoh barang publik.
c. Pasar informasi tidak menunjukkan derajat transparansi yang
tinggi. Artinya, untuk mengevaluasi informasi, informasi tersebut harus
diketahui, sehingga Anda harus berinvestasi dalam belajar untuk
mengevaluasinya. Untuk mengevaluasi sedikit perangkat lunak yang Anda harus
belajar untuk menggunakannya, untuk mengevaluasi film Anda harus menontonnya. Pentingnya sifat ini
dijelaskan oleh De Long dan Froomkin dalam Perekonomian selanjutnya.
6.Bundling
Salah satu metode untuk mengambil keuntungan dari barang informasi bundling. Itu adalah strategi mengelompokkan beberapa item bersama-sama dan menjual mereka sebagai sebuah kelompok. Bundling memungkinkan penjual untuk lebih memprediksi permintaan bundel. Meskipun sulit untuk mengetahui mana item dalam kelompok seorang individu ingin, mereka cenderung nilai beberapa item yang cukup untuk membeli bundel, bahkan jika mereka tidak menghargai salah satu item yang cukup untuk membelinya secara terpisah. Namun, ini hanya bekerja ketika tidak memerlukan biaya banyak untuk menjual item tambahan dalam sebuah kemasan yang tidak diinginkan. Informasi barang sesuai dengan profil ini karena tidak ada biaya apapun untuk membuat salinan tambahan.
Salah satu metode untuk mengambil keuntungan dari barang informasi bundling. Itu adalah strategi mengelompokkan beberapa item bersama-sama dan menjual mereka sebagai sebuah kelompok. Bundling memungkinkan penjual untuk lebih memprediksi permintaan bundel. Meskipun sulit untuk mengetahui mana item dalam kelompok seorang individu ingin, mereka cenderung nilai beberapa item yang cukup untuk membeli bundel, bahkan jika mereka tidak menghargai salah satu item yang cukup untuk membelinya secara terpisah. Namun, ini hanya bekerja ketika tidak memerlukan biaya banyak untuk menjual item tambahan dalam sebuah kemasan yang tidak diinginkan. Informasi barang sesuai dengan profil ini karena tidak ada biaya apapun untuk membuat salinan tambahan.
0 komentar:
Posting Komentar