Minggu, 09 Desember 2012

Inequality



Beberapa review mengenai kesenjangan pembangunan diantaranya Helpmaan (Bab 6, Inequality), Sach(The End of Economi Bab 10 The Voicless Dying : Africa and Disease dan Bab 15 Can the Rich Afford to Help the Poor), serta Borgonion dan Morrison(Inequality among World Citizens: 1820-1992)

Helpmaan
Bab 6 , Inequality

            Ketimpangan yang terjadi menunjukkan bahwa telah terjadi ketidaksetaraan yang telah  berlangsung sejak lama, khususnya sejak periode pasca Perang Dunia Kedua. Dalam bab ini membahas mengenai hubungan antara distribusi pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi, efek ketimpangan pada pertumbuhan dan efek perumbuhan pada ketidaksetaraan. Menurut Kuznets bahwa distribusi pendapatan pribadi dapat berubah sepanjang waktu. Hal itu didapat berdasarkan studi terhadap beberapa negara. Hasil penilitiannya menunjukkan bahwa pada negara berpenghasilan rendah maka ketimpangan distribusi pendapatan sangat tinggi, sedangkan di negara berpenghasilan tinggai distribusi pendapatan semakin  merata. Di negara kaya distribusi pendapatan lebih merata dibandingkan di negara berpendapatan tinggi. Sehingga hubungan antra pendapatan dan distribusi pendapatan(ketimpangan) digambarkan dalam kurva U terbalik.
            Penelitian yang dilakukan Bourguignon dan Morison(2002) mempelajari mengenai evolusi kesenjangan distribusi pendapatan yang terjadi sejak 1820, ketika terjadi pendapatan diseluruh dunia pada seluruh kelompok pendapatan ternyata pada 20% pendapatan bawah meningkat 3, 60% pendapatan bawah meningkat 4 sedangkan pendapatan 10% atas meningkat 10. Hal itu menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan pendapatan maka kesenjangan semakin meningkat.
            Untuk mengukur ketimpangan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio desil pendapatan, Gini Koeefisien dan Indeks Theil. Kuznets menemukan bahwa terjadi hubungan korelasi yang sama sepanjang tahun penelitian antara Gini Koefisien dengan kesenjangan distribusi pendapatan yang terjadi.  
            Kesenjangan antara negara-negara yang terjadi di dunia erat kaitannya dengan kesenjangan yang terjadi di dalam negara sebab kesenjangan yang terjadi didalam negara merupakan bagian dari penyebab kesenjangan antara negara. Setelah Perang Dunia Kedua sampai 1992 terjadi tren kesenjangan di dalam negeri dan antar negara. Apakah kesenjangan mempengaruhi pertumbuhan? Kuznets menjawab melalui 3 hal yaitu hubungan terhadap tabungan, kredit dan redistribusi. Berdasarkan teori yang diungkapkan Kaldor  bahwa individu berpendapatan tinggi yang cendrung melakukan berhemat(tabungan) dibandingkan yang berpendapatan rendah. Sehingga agrerat tabungan tersebut dapat menimbulakan ketimpanagn tetapi dengan meningkatnya tabungan berarti meningkat investasi sehingga terjadi peningkatan GDP . Namun disisi lain, kesenjangan dapat menjadi penghalang pertumbuhan yaitu akibat dari kendala kredit. Kendala institusional di Negara berkembang menyebabkan pembatasan peminjaman kepada individu yang tidak memiliki asset berwujud sehingga tidak dapat melakukan pinjaman untuk investasi. Kesenjangan dalam kepemilikan asset menyebabkan pengurangan dalam agragat investasi yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan. Dalam penelitiaanya Kuznets menemukan bahwa kendala kredit memang menjadi kendala penting pada pertumbuhan tetapi memiliki efek kecil pada negara berpendapatan tinggi. Selain itu, ketimpangan mengakibatkan redistribusi. Ketimpangan yang terjadi menyebabkan terjadinya pemerataan sehingga pemerintah sering menyertakan dengan redistribusi pendapatan melalui pajak.
            Sumber ketimpangan terjadi akibat respon terhadap perubahan ekonomi, salah satunya adalah pertumbuhan. Sehingga cara mempengaruhi distribusi tergantung terhadap sumber perubahan. Misalnya kasus evolusi kesenjangan upah merupakan peran utama dalam kesenjangan yang terjadi di Amerika. Pada 1970-1990 terjadi peningkatan upah pada pekerja upah tinggi dan pekerja memiliki gelar sarjana maka kesenjangan semakin lebar. Hal itu mengakibatkan perdagangan dunia mengalami pemusatan pada tenaga kerja padat karya yang menyebabkan penurunan relative permintaan. Sehingga negara maju mencoba melakukan peningkatan dalam tekhnologi. Tekhnologi memiliki dampak langsung terhadap harga upah dan berdampak tidak langsung terhadap pergeseran pasokan. Peningkatan upah menyiratkan bahwa produsen melakukan minimalisir biaya untuk tenaga tidak terampil. Penurunan hambatan perdagangan dan perkembangan tekhnologi memilikiketerkaitan terhadap evolusi kesenjangan distribusi yang terjadi.
            Pada akhir jurnalnya Kurnet menjelaskan bahwa telah terjadi penurunan jumlah kelompok masyarakat yang berada dalam pendapatan $1 dan $2 perhari. Hal itu terjadi hampir diseluruh negara di dunia. Salah satu penyebabnya adalah peran institusi(pemerintah) di masing-masing negara terhadap isu pengentasan kemiskinan.




Sach
The End of Economi
Bab 10, The Voicless Dying : Africa and Disease

Afrika mengalami krisis seperti krisis kesehatan hingga HIV/AIDS, korupsi, kondisi negara yang tidak kondusif sehingga benua Afrika dianggap sebagai benua terkacau di dunia. Kondisi tersebut menyebabkan sangat tidak mungkin bahwa sebagian besar Afrika akan memperoleh bantuan eksternal atau investasi pada skala yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Korupsi yang terjadi di Afrika berbeda dengan yang terjadi di Asia. Korupsi di Asia seperti Indonesia, China, Bagladesh dan Pakistan seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan ekonomi di Afrika menghadapi 3 tantangan yaitu penyakit, kekeringan dan jarak terhadap pasar internasional. Salah satu contohnya adalah Zimbabwe. Zimbabwe memiliki jumlah kepadatan penduduk yang sangat kecil sehingga berpengaruh terhadap output dan pendapatan yang kecil serta mengalami isolasi ekonomi karena ketidaktersediaan listrik, telekomunikasi dan transportasi. Penyakit yang terjadi di Afrika memiliki keragaman terutama Malaria dan memiliki tingkat kematian tinggi, sehingga Sach mencurigai sebagai penghambat ekonomi Afrika. Harapan hidup Sahara Afrika mencapai empat puluh tujuh tahun, lebih dari dua lebih rendah daripada di Asia Timur dekade (enam puluh sembilan tahun) dan tiga puluh satu tahun lebih rendah dari rata-rata usia di negara maju (tujuh puluh delapan tahun). Di bagian harapan hidup Afrika jatuh hampir dua puluh tahun sebagai akibat dari penyebaran AIDS.
Pada bab ini, Sach berfokus pada empat pertanyaan: Pertama, apakah malaria berkontribusi terhadap kemiskinan, atau apakah kemiskinan menyebabkan kejadian malaria tinggi, atau itu keduanya? Kedua, mengapa situasi malaria begitu buruk di Afrika? Ketiga, apa yang sedang dilakukan untuk memecahkan sistem malaria ? Dan keempat, apa lagi yang bisa dilakukan?
 Bukti menunjukkan ada hubungan sebab akibat yang bersifat dua arah antara Malaria dan kemiskinan. Kemiskinan memperparah malaria pada rumah tangga miskin dan pemerintah tanpa sarana keuangan untuk melawan penyakit. Sedangkan rumah tangga kaya dan pemerintah yang mampu untuk menyemprot rumah dengan insektisida, memasang layar pintu dan jendela untuk membantu menjaga nyamuk memasuki rumah, insektisida kelambu yang secara substansial dapat mengurangi penularan malaria di desa serta mereka dapat menjamin akses ke perawatan kesehatan dan obat-obatan yang efektif ketika diperlukan. Namun malaria juga menyebabkan kemiskinan yang disebabkan ketidakhadiran kerja dan sekolah. Penanganan Malaria dan demam kuning menyebabkan konstruksi Terusan Panama selama lebih dari tiga puluh tahun. Hal itu menunjukkan bahwa malaria mampu menyebabkan penurunan investasi baik investasi berupa modal pembukaan tempat pariwisata, pertambangan maupun investasi modal manusia. Investasi modal manusia dapat terganggu akibat serangan malaria berulang yang mengakibatkan anemia pada anak sehingga menyebabkan putus sekolah dan berimplikasi pada kemiskinan.
Penyakit Malaria di nilai buruk dibandingkan di negara  lain. Hal itu disebabkan penyakit Malaria yang terjadi di Afrika memiliki keunikan tersendiri yang disebabkan oleh kondisi demografis Negara yaitu suhu hangat, suhu hangat menyebabkan semakin cepat sporogoni dan semakin besar kemungkinan bahwa nyamuk akan hidup.
Selain itu tipe nyamuknya adalah yang hampir 100% menyukai menggigit manusia dari pada ternak. Selain Malaria, penyakit yang mengkhawatirkan yaitu HIV / AIDS ditularkan lebih mudah di Afrika karena populasi, laki-laki lebih jarang disunat, kondom lebih jarang digunakan dalam hubungan seksual kasual. Biaya bisnis memiliki melambung tinggi karena kekacauan dari biaya medis yang besar bagi pekerja, kematian pekerja dan investor asing terhalang Afrika.
            Sehingga untuk dapat melakukan pertumbuhan ekonomi agar terlepas dari kemiskinan maka hal utama yang harus ditangani adalah Malaria dan AIDS . Hal itu disebabkan minimnya program Dunia pada penanganan Malaria dan AIDS di Afrika. Oleh karena itu Sach menyarankan untuk melakukan investasi kesehatan dengan cara mengajak negara kaya untuk membantu negara miskin. Hal itu menunjukkan donor negara terhadap kesehatan negara miskin akan berimplikasi besar dibandingkan kepada negara kaya misalnya dalam harga obat-obatan. Contohnya berupa pemotongan harga paten yang diterapkan untuk negara penghasil rendah maupun penyerapan tenaga kerja rendah di negara miskin.

Bab 15, Can the Rich Afford to Help the Poor
Ada beberapa alasan mengapa perlu usaha Negara kaya membantu negara Miskin yaitu 1) populasi yang seiring waktu meningkat sehingga jumlah miskin ekstrim juga meningkat, 2) Tujuannya untuk membantu mengakhiri perangkap kemiskinan(kemiskinan ekstrim) bukan menghapuskan kemiskinan secara menyeluruh, 3)Keberhasilan mengakhiri perangkap kemiskinan lebih mudah daripada harus menghapuskan kemiskinan. 4)Alat-alat negara kaya lebih kuat untuk mengakhiri kelaparan informasi dan menciptakan industri global. Bantuan dapat berupa investasi kesehatan, tekhnologi, pendidikan dan infrastruktur.
Berapa banyak pendapatan harus ditransfer ke negara miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar? Ternyata kebutuhan pokok mereka sekitar $1. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka bantuan dapat disalurkan secara langsung maupun tidak langsung. Bantuan investasi merupakan salah satu bentuk bantuan tidak langsung Pendekatan untuk biaya investasi meliputi enam langkah yaitu 1) mengidentifikasi paket kebutuhan, 2) mengidentifikasi kebutuhan negara, 3) Menghitung biaya yang tidak bisa ditanggung oleh negara tersebut, 4) menghitung biaya yang dapat ditanggung oleh negara donor, 5) Menghitung tujuan pembangunan melalui investasi donor, 6)Menghitung kontribusi donor terhadap pendapatan donor. Untuk menghitung jumlah total yang harus diberikan sulit karena beberapa alasan yaitu bantuan biasanya diberikan untuk bantuan darurat dalam mengakhiri kemiskinan ekstrim, bantuan ditujukan untuk pembangunan dan penghapusan hutang bukan untuk pemenuhan kebutuhan langsung,  kebutuhan bantuan langsung diluar kebutuhan keuangan.
Paket intervensi kesehatan memiki 49 paket kesehatan. Setelah identifikasi paket maka tindakan selanjutnya adalah menganalisa jumlah penduduk yang tidak memiliki akses kepada layanan. Rumahtangga miskin ekstrim akan memperoleh subsidi penuh, sedangkan rumah tangga penghasilan tinggi akan memenuhi. Jumlah biaya berbeda berdasarkan jenis kebutuhan dan biaya kebutuhan yang berbeda untuk setiap wilayah.
Negara kaya seperti Brazil, Chili dan meksiko tidak memerluakn bantuan donor untuk mengakhir kemiskinan ekstrim sebab penduduk pendapatan tinggi mampu menutupi kebutuhan penduduk ekstrim miskin. Hal itu menunjukkan kemampuan domestik yang memadai. Begitu juga negara pendapatan menegah bisa menutupi kebutuhan untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim. Sedangkan negara berpenghasilan rendah membutuhkan bantuan donor. Pajak merupakan salah satu bentuk distribusi pendapatan yang memiliki efek besar. Apabial 10%pendapatan 400 orang kaya di Amerika yaitu senilai $6,9 miliar dapat menyelamatkan jutaan nyawa penduduk miskin ekstrim di dunia.



Borgonion dan Morrison
Inequality among World Citizens: 1820-1992

Jurnal ini menyelidiki tentang kesenjangan Negara-negara di Dunia. Perkiraan menunjukkan bahwa kesenjangan terjadi pada awal abad 19 hingga perang dunia kedua. Kesenjangan dalam masa panjang meningkat pada abad ke 19 dan mulai berkurang pada pertengahan abad 20, yang mungkin terjadi karena kegagalan kesenjangan pendapatan. Kebangkitan pertumbuhan ekonomi empiris seiring dengan kebangkitan distribusi pendapatan. Apakah kesenjangan antara kaya dan miskin akan semakin terdistribusi atau justru malah menjadi semakin terpolarisasi dalam jangka panjang.  Dilihat dari sejarah menunjukkan bahwa kesenjangan mulai meningkat saat terjadi revoulusi Industri. Kesenjangan antar negara di Dunia berhubungan erat dengan kesenjangan yang terjadi di domestik suatu negara. Dalam melihat kesenjangan yang terjadi maka perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu agregat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan jumlah penduduk dan struktur distribusi pendapatan domestik.
 Metodologi dan data untuk kesenjangan distribusi pendapatan di Dunia yang digunakan dalam mempermudah menganalisa kesenjangan adalah mengelompokkan negara berdasarkan konsistensi sejarah dan homogenitasnya. Austria, Cekoslavia dan HUngaria memiliki kesamaan karakteristik, argentina dan Chile, German sebagai satu kesatuan, Taiwan dan Korea sebagai satu kesatuan kelompok sedangkan China , Italy , Amerika dan India dianggap secara individual. Sehingga kelompok dikumpulkan ke dalam enam blok Afrika, Asia (tidak termasuk naga Asia: Jepang, Korea, dan Taiwan), naga Asia, Tidak termasuk Amerika Latin Argentina dan Chile; Eropa Timur (Bulgaria, Yunani, Polandia, Rumania, Rusia, Turki, dan Yugoslavia), dan Eropa Barat dan cabang (semua Barat Eropa, termasuk Austria, Hungaria, dan Cekoslovakia, dan cabang-cabangnya di Amerika, termasuk Argentina dan Chile, dan di Pacific).
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa selama 172 tahun pendapatan rata-rata penduduk dunia meningkat dengan faktor 7,6. Pendapatan rata-rata bawah 20 persen hanya meningkat 3, 60 bawah pendapatan bawah meningkat hanya sekitar 4 persen, dan dari desil teratas mengalami peningkatan  hampir 10. Pada saat yang sama, kemiskinan ekstrim turun dari 84 persen dari penduduk dunia pada tahun 1820 menjadi 24 persen di 1992. Hal itu seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat. Sehingga untuk menganalisis distribusi pendapatan dan tingkat ketimpangan atau kemiskinan antara warga dunia maka perlu memperhatijan jumlah penduduk dan perbedaan pendapatan domestik suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang mengalami peningkatan pada tahun 1950an tidak seiring dengan penuruan kesenjangan pendapatan.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com